beranda pilihan editor
Perspektif Oase Pustaka Jejak Sosok Wawancara Akademia Ensklopedia Sudut

Beranda ENSKLOPEDIA berita


Selasa, 24 Desember 2019, 08:26 WIB

Natal dI Mesir

ENSKLOPEDIA

ilustrasi.

Oleh: K.H. Husein Muhammad*

Mesir adalah negara Islam terkemuka. Di samping negeri Piramida di sana ada Universitas Islam tertua di dunia dan sangat terkenal; Al-Azhar. Semula ia adalah Jami’, masjid. Panglima Perang, dari dinasti Fatimiy yang Syi’ah, Jauhar dari Sicilia, pembangunnya, menjadikan masjid itu bukan hanya sebagai tempat shalat, tetapi juga pusat belajar, seperti fungsi masjid zaman Nabi. Tak lama kemudian ia berubah menjadi Universitas (al Jami’ah).

Universitas ini menjadi pusat keilmuan Islam Internasional sejak 1000 tahun dan telah melahirkan ratusan ribu ulama besar. Pikiran-pikiran dan buku-buku mereka menjadi rujukan masyarakat muslim di seluruh dunia sepanjang masa. Dalam kurun waktu yang cukup panjang itu, otoritas keagamaan al Azhar, tak pernah terusik untuk meruntuhkan peradaban non muslim yang penuh pesona itu. Hari ini ada sekitar 7000 mahasiswa Indonesia yang belajar di sana.

Di negara ini banyak masjid yang berdiri berdampingan dengan gereja. Ini menunjukkan hidup berdampingan antar umat beragama dalam relasi saling menghormati berlangsung dalam damai.

Ketika Natal tiba, seluruh warga negeri ini seakan larut dalam kegembiraan bersama. Mereka memperlihatkan dengan nyata makna kebersamaan dan persaudaraan, meski dengan keyakinan dan agama berbeda. Di sana juga ada semacam tradisi di mana pemimpin tertinggi agama Islam dan pemimpin tertinggi agama Kristen saling mengucapkan selamat dan menyampaikan simpati pada hari raya masing-masing. Pemimpin Islam mengucapkan “selamat hari Natal” dan pemimpin tertinggi Kristen mengucapkan “selamat Idul Fitri”. Mereka tetap dalam keyakinan dan keimanannya masing-masing. Grand Syeikh Al-Azhar, pemimpin Islam tertinggi, selalu hadir dalam perayaan Natal umat Kristen (Koptik) di sana. Ini moment penting bagi perwujudan persaudaraan umat manusia, dan perdamaian bangsa dan penghormatan atas segala jenis perbedaan. 

Al-Syeikh Al-Akbar Al Azhar University, Prof Dr Ahmad Al Tayeb. Dua hari menjelang natal, mengunjungi Katedral Gereja Koptik untuk bersilaturrahim dengan Pemimpin Tertinggi Koptik, Paus Tawadrous II yang oleh rakyat Mesir menyapanya Baba Tawadrous.

"Sesungguhnya ziarah ke Kaderal ini untuk menyampaikan selamat Natal kepada Baba Tawadrous dan saudara-saudara Koptik," kata Syeikh yang disiarkan secara luas oleh media massa di Timur Tengah.

"Dengan hati yang tulus saya sampaikan Selamat Natal kepada Baba Tawadrous, dan harapan terbaik untuk seluruh saudara Koptik dalam rangka peringatan Natal," tulisnya.

Pemimpin tertinggi Al Azhar tersebut juga menyinggung kedekatan hubungan dan langkah-langkah bersama dalam mendukung rasa persaudaraan dan persatuan.

Dalam Bulan Desember suasana Natal begitu terasa di mana-mana. Restoran penuh dengan dekorasi Natal disertai ucapan Natal : "Id Milad al-Masih al-Majid". Di balik kaca penutup meja makan semua restoran juga ada selebaran-selebaran yang mengajak setiap tamu yang datang untuk ikut bersyukur kepada Tuhan atas kelahiran Nabi Isa atau Yesus. Pemilik restoran banyak yang beragama Islam. Betapa indahnya kebersamaan relasi antar umat beragama dengan kekokohan keyakinan diri masing-masing.

Keadaan seperti di atas tidak hanya terjadi di Mesir, melainkan juga di negara-negara Islam yang lain seperti Suriah, Lebanon, Irak dan Qatar, Kuwait, Turki dan lain-lain.

Selamat Natal untuk umat Kristiani. Damai di hati, Damai di bumi. Semoga Kasih Sayang antar umat manusia terjalin selama-lamanya, sepanjang zaman.

*K.H. Dr. (HC) Husein Muhammad, lahir di Cirebon, 9 Mei 1953. Setelah menyelesaikan pendidikan di Pesantren Lirboyo, Kediri, tahun 1973 melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Ilmu al-Qur-an (PTIQ) Jakarta. Tamat tahun 1980. Kemudian melanjutkan belajar ke Al-Azhar, Kairo, Mesir. Di tempat ini ia mengaji secara individual pada sejumlah ulama Al-Azhar. Kembali ke Indonesia tahun 1983 dan menjadi pengasuh Pondok Pesantren Dar al-Tauhid, yang didirikan kakeknya tahun 1933 sampai sekarang. Tulisan ini semula terbit di fb penulis tangal 24 12 19. Pemuatan di sini atas seizin penulis.

Editor. KJ-JP

TAGAR: #Natal#Mesir#Persaudaraan

indeks berita Ensklopedia
ENSKLOPEDIA Sabtu, 20 Juni 2020, 04:32WIB
Mengunjungi Dusun di Tengah Belantara

Oleh: Jon Afrizal* Hutan belantara, bagi banyak orang adalah sesuatu yang menakutkan. Banyak cerita tentang binatang buas yang memangsa manusia serta penuh dengan sesuatu yang tidak terlihat dan terjamah,......

ENSKLOPEDIA Sabtu, 14 Desember 2019, 08:33WIB
Soedjatmoko

Oleh: Manuel Kaisiepo* Membaca ulang pemikiran dalam buku The Fourth Industrial Revolution (2016) karya Klaus Schwab, pendiri dan Ketua World Economic Forum (WEF), membuat saya teringat cendekiawan besar......

ENSKLOPEDIA Selasa, 05 November 2019, 16:32WIB
Amy Chua

Oleh: Manuel Kaisiepo* Profesor Amy Lynn Chua adalah gambaran sosok keturunan migran yang sukses di Amerika. Tapi bukan sukses secara ekonomi seperti umumnya migran dari China, punya bisnis, atau jadi......

ENSKLOPEDIA Kamis, 17 Oktober 2019, 12:36WIB
Uka Tjandrasasmita

Oleh: Bambang Budi Utomo* Perkembangan dunia arkeologi Indonesia tidak dapat lepas kaitannya dengan tokoh-tokoh arkeologi bangsa Belanda yang pernah malang melintang di situs-situs yang mengandung tinggalan......