beranda pilihan editor
Perspektif Oase Pustaka Jejak Sosok Wawancara Akademia Ensklopedia Sudut

Beranda ENSKLOPEDIA berita


Kamis, 30 Juli 2020, 14:29 WIB

Kenang Koran Lokal Jambi Era 1950an, Dua Tokoh Pers Bersua

ENSKLOPEDIA

Bincang Tokoh Pers Jambi. Sumber foto: Sakti Alam Watir

Oleh: Jumardi Putra*

Selasa, 28 Juli 2020, pukul 15.15 WIB, tokoh pers Jambi, A.K. Mahmud, mengunjungi kediaman Asrie Rasyid, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Penerangan Jambi periode 1984-1988. Kunjungan A.K. Mahmud kali ini boleh dikata spesial lantaran lebih dari 20 tahun dirinya tidak bersua pak Asrie Rasyid. “Nostalgia lah,” imbuhnya.

Selain A.K. Mahmud, turut hadir dalam kesempatan tersebut fotografer sekaligus seniman Sakti Alam Watir, dan saya sendiri. Pertemuan tokoh pers ini membicarakan dinamika pers Jambi paroh 1950-an hingga 1980-an.

Sebelum purna tugas sebagai Kakanwil Penerangan Provinsi Jambi tahun 1988, Asrie Rasyid ditugaskan sebagai Kakanwil Penerangan Riau periode 1980-1984, dan sejak 1963 hingga 1980 menjadi Kepala Bidang Pers di Jambi (masa itu Kota Jambi bagian dari kabupaten Batanghari).

Sebelum menjabat di dua lembaga tersebut, Asrie Rasyid terlebih dahulu melakoni profesi sebagai koresponden Pers Biro Indonesia Aneta (PIA) pimpinan Djamaludin Adinegoro tahun 1950-an dan wartawan Koran Haluan pimpinan Darwis Abbas tahun 1951.

“Sebenarnya kewartawanan saya terasah ketika saya bergabung di bagian penerangan Militer di Tungkal tahun 1946an,” cetusnya.  

Jauh sebelum memiliki koran lokal, kata Asrie, masyarakat di provinsi Jambi membaca berita dari Koran-koran yang datang dari luar daerah, seperti Waspada (Medan), Haluan (Padang), Batanghari Sembilan dan Suara Rakyat Sumatera (kedunya di Palembang), serta Star Weekly, Keng Po dan Pedoman dari Ibukota Jakarta.

“Saya melihat, mengamati dan bersinggungan langsung dengan wartawan di Jambi paroh 50an sampai saya pensiun di tahun 1988, salah duanya saya bertemu Pak A.K. Mahmud ini dan almarhum Syamsul Watir. Tentu masih banyak tokoh pers Jambi lainnya, dan umumnya mereka orang-orang berdedikasi di dunia pers,” ungkap pria kelahiran 28 April 1928 ini.

A.K. Mahmud menceritakan periode paroh 1950 hingga 1970an Jambi belum punya percetakan, sehingga Koran-koran di masa itu masih berbentuk stensilan dan dicetak di luar daerah. Menurut pria berusia 81 tahun ini kehadiran Koran lokal di Jambi sejak 1956 ditandai kehadiran koran Harian Peristiwa pimpinan Aminullah Alamsyah (1956-1957), Harian Berita/Mingguan Berita pimpinan Zen Alamsyah (1958/1959), Warta Indonesia pimpinan Rosmani Rauf dan Warta Massa pimpinan Marpaung (keduanya 1963), Ampera pimpinan A.K. Mahmud (1966), dan Independent pimpinan Syamsul Watir (1973).

“Saya sendiri selain aktif menjadi wartawan LKBN Antara, juga aktif sebagai pemimpin Redaksi Duta Mayarakat pimpinan Mahbub Djunaidi. Di samping itu saya juga ikut mendirikan Koran Ampera tahun 1966. Banyak cerita menyertai tumbuh-tumbangnya Koran-koran di Jambi masa itu,” kenang pria kelahiran 4 Mei 1939 ini.

Menurut kedua tokoh pers ini menjadi wartawan di masa perintisan bukan untuk mencari keuntungan. Karena menghidupi Koran di masa itu justru menggunakan uang dari kantong sendiri. Maka tidak sedikit wartawan di masa itu bekerja merangkap di Koran-koran Nasional agar bisa menghidupi keluarga, untuk menyebut contoh, seperti almarhum Syamsul Watir menjadi wartawan di Koran Nasional Indonesia (KNI) dan A.K. Mahmud bekerja di LKBN ANTARA, Duta Masyarakat dan sempat di Sinar Harapan.

Sakti Alam Watir di akhir pertemuan mengatakan kunjungan ke kediaman tokoh pers Jambi ini merupakan bagian dari upaya mengumpulkan informasi sejarah pers di Jambi sekaligus menyongsong pameran kenangan 30 tahun wafatnya H. Syamsul Watir, pendiri Harian Jambi Independent.

TAGAR: #Ensklopedia#pers di Jambi

indeks berita Ensklopedia
ENSKLOPEDIA Sabtu, 20 Juni 2020, 04:32WIB
Mengunjungi Dusun di Tengah Belantara

Oleh: Jon Afrizal* Hutan belantara, bagi banyak orang adalah sesuatu yang menakutkan. Banyak cerita tentang binatang buas yang memangsa manusia serta penuh dengan sesuatu yang tidak terlihat dan terjamah,......

ENSKLOPEDIA Selasa, 24 Desember 2019, 08:26WIB
Natal dI Mesir

Oleh: K.H. Husein Muhammad* Mesir adalah negara Islam terkemuka. Di samping negeri Piramida di sana ada Universitas Islam tertua di dunia dan sangat terkenal; Al-Azhar. Semula ia adalah Jami’, masjid.......

ENSKLOPEDIA Sabtu, 14 Desember 2019, 08:33WIB
Soedjatmoko

Oleh: Manuel Kaisiepo* Membaca ulang pemikiran dalam buku The Fourth Industrial Revolution (2016) karya Klaus Schwab, pendiri dan Ketua World Economic Forum (WEF), membuat saya teringat cendekiawan besar......

ENSKLOPEDIA Selasa, 05 November 2019, 16:32WIB
Amy Chua

Oleh: Manuel Kaisiepo* Profesor Amy Lynn Chua adalah gambaran sosok keturunan migran yang sukses di Amerika. Tapi bukan sukses secara ekonomi seperti umumnya migran dari China, punya bisnis, atau jadi......

ENSKLOPEDIA Kamis, 17 Oktober 2019, 12:36WIB
Uka Tjandrasasmita

Oleh: Bambang Budi Utomo* Perkembangan dunia arkeologi Indonesia tidak dapat lepas kaitannya dengan tokoh-tokoh arkeologi bangsa Belanda yang pernah malang melintang di situs-situs yang mengandung tinggalan......