Kajanglako.com, Muaro Jambi - Di tengah kemajuan teknologi, Rebana Siam yang merupakan tradisi turun temurun masyarakat Desa Sekernan saat ini masih ada dan diupayakan tetap terjaga oleh masyarakat setempat. Tradisi ini biasanya dilakukan saat malam pesta pernikahan.
Tradisi bermain Rebana Besar atau yang dinamai masyarakat setempat dengan Rebana Siam, merupakan hiburan dengan menggunakan alat musik yang biasanya terdiri dari tujuh rebana dengan ukuran besar dan satu buah gong besi, yang ditabuh bersamaan mengiringi lantunan lagu-lagu sholawat.
Seperti yang terlihat saat warga memainkan Rebana Siam di pesta pernikahan anak Ketua RT 07 Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan, pada Sabtu malam (12/1).
Koni, 40 tahun, seorang anggota pemain Rebana Siam mengatakan, jika Koni tradisi ini sudah sangat jarang sekali dimainkan, dan saat ini bahkan sudah hampir punah.
"Kalau dulu sering masyarakat menggelar acara ini, karena Rebana Besar, gong dan pemainnya masih ada. Kalau sekarang yang bisa main dan yang tau irama sholawat sudah sangat sedikit," kata Koni.
Apalagi dikatakannya, untuk Rebana besar dan gong ini pun sudah tergolong langkah dan sulit didapat.
"Rebana Besar milik kami ini kami bikin sendiri dari kayu pilihan, dan dari kulit sapi yang dipotong dan dikeringkan sendiri, sedangkan untuk gongnya itu peninggalan dari orang-orang tua kami dulu," katanya.
Ia pun berharap, dengan adanya perhatian dari pihak terkait, tradisi asli Muaro Jambi ini dapat terus bertahan dan tidak tergerus zaman. (kjcom)