home
Kajanglako.com, Jambi - Tema inklusi, yang dalam dua hari ini akan dibahas dalam FGD kerja sama LPPM UIN Jambi bersama Kemenag RI, sebenarnya sudah ada semangatnya di dalam Islam. Hanya saja, selama ini, hal itu belum benar-benar diterapkan di dunia pendidikan.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin (STS) Jambi, Prof Suaidi, M.A, Ph.D, saat memberi sambutan dalam pembukaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Roadmap Pendidikan Islam Inklusi, di Golden Harvest Hotel, Kota Jambi, Kamis (6/1/22).
"Inklusi ini, sebenarnya sudah ada dalam Islam. Kita punya ayat dan hadist tentang inklusi," ujarnya.
Tapi, lanjut dia, untuk penerapannya memang tampaknya belum sepenuhnya dilakukan.
Lanjut Prof Suaidi, berbagai kegiatan yang dilakukan UIN STS Jambi selama ini, sudah mengarah kepada inklusi.
Prof Suaidi mengatakan, pendidikan Islam inklusi sebenarnya masuk dalam salah satu tujuan SDGs 2030.
Tujuan SDGs nomor 04, terkait Pendidikan Bermutu. Yaitu, memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua.
"Inklusi ini adalah membawa atau mengajak orang ke dalam kebersamaan, apa pun bentuknya, latar belakangnya," ujarnya.
Soal inklusi ini juga harus menjadi perhatian dalam melakukan dakwah Islam. Berdakwah dengan semangat inklusi, akan membawa orang (objek dakwah) ke dalam kebersamaan.
"Jadi, berfikir inklusif itu penting, apa pun kegiatannya," ujarnya. (Kjcom)
