beranda pilihan editor
Perspektif Oase Pustaka Jejak Sosok Wawancara Akademia Ensklopedia Sudut

Beranda BERITA berita


Selasa, 03 September 2024, 21:39 WIB

Dinilai Merugikan, Warga Teluk Kenali Protes Keberadaan Stockpile Pasir

BERITA PERISTIWA

Dinilai Merugikan, Warga Teluk Kenali Protes Keberadaan Stockpile Pasir

 

Kajanglako.com, Kota Jambi – Warga Kelurahan Teluk Kenali, Kota Jambi protes dengan keberadaan stockpile pasir yang ada ditengah pemukiman. Warga menilai stickpile tersebut sangat menggangu dan merugikan. Warga sekitar mengaku terganggu dengan adanya debu yang muncuk dari aktivitas stokpile. Bahkan warga juga mempertanyakan perizinan dari keberadaan stokpile tersebut.

Bukan itu saja, aktivitas stockpile juga telah menimbulkan kerusakan rumah warga. Hal itu dikatakan oleh Firdaus. Dirinya mengatakan rumahnya retak bahkan pernah roboh.

"Dinding rumah saya retak, bahkan pernah roboh. Ini akibat alat berat yang digunakan untuk aktivitas stokpile. Kami sangat khawatir rumah bisa hancur jika ini terus dibiarkan,” keluh Firdaus, warga Teluk Kenali  kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).

Sementara itu, warga juga menuding pengusaha telah menipu daya masyarakat saat sosialisasi stokpile. Rahmat, salah seorang warga yang turut menolak keberadaan stokpile ini, menyebut bahwa saat sosialisasi berlangsung, mereka hanya diminta menandatangani absen kehadiran. Anehnya, absensi itu ternyata berubah menjadi tanda tangan persetujuan untuk beroperasinya stokpile.

“Kami merasa ditipu oleh pengusaha. Tidak ada satupun warga yang memberikan izin, tapi tiba-tiba saja mereka mengklaim punya persetujuan. Ini tidak bisa diterima,” kata Rahmat.

Senada dengan Rahmat, Ketua RT 03 Teluk Kenali Eriansyah mengatakan merasa ditipu saat pihak stockpile melakukan sosialisasi. Menurutnya saat sosialisasi hanya disodorkan absen, bukan untuk menyetujui stokpile. Ketua RT juga menyebut, sejak awal tidak ada warga yang memberikan izin resmi kepada pihak pengusaha untuk menjalankan usaha stokpile pasir di kawasan tersebut.

“Warga sepenuhnya menolak. Kami khawatir dengan dampak negatif yang timbul dari aktivitas ini,” kata Eriyansyah

Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa meskipun protes warga semakin gencar, stokpile pasir ini tetap beroperasi. Lebih parah lagi, pihak perusahaan bahkan melakukan pengerukan bibir sungai menggunakan alat berat, yang semakin menimbulkan keresahan di kalangan warga. Warga meminta Pemerintah Kota Jambi segera menindak lanjuti aktivitas tersebut. (kjcom/red)

 

 

TAGAR: #

indeks berita Berita
BERITA Jumat, 13 September 2024, 19:39WIB
Anggota DPRD Termuda Rengga, Pimpin HIPMI Sijunjung

KAJANGLANGKO.COM, SIJUNJUNG - Rengga Wana Putra anggota DPRD termuda Kabupaten Sijunjung, resmi dipercaya untuk mengomandoi Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten......