Jumat, 21 Mei 2021 11:54
WIB
Reporter :
Kategori :
Ensklopedia
Soedjatmoko. Sumber: rmsf.org
Oleh: Manuel Kaisiepo*
Membaca ulang pemikiran dalam buku The Fourth Industrial Revolution (2016) karya Klaus Schwab, pendiri dan Ketua World Economic Forum (WEF), membuat saya teringat cendekiawan besar Indonesia, Dr. Soedjatmoko, akrab disapa Pak Koko.
Lebih khusus lagi, saya teringat Jurnal Prisma, edisi ekstra, akhir tahun 1973 dengan topik "Membudayakan Masyarakat Dunia" (Reconstituting the Human Community).
Yang menjadi Redaktur Tamu sekaligus penulis Kata Pengantar untuk Prisma edisi istimewa itu adalah Dr. Soedjatmoko sendiri.
***
Buku Schwab memuat pikiran-pikiran besar tentang masa depan bersama umat manusia dihadapkan pada kemajuan teknologi mutakhir dan dilemanya dalam segala aspek kehidupan, termasuk juga aspek moral dan etika.
Tahap kemajuan teknologi mutakhir yang dikenal sebagai "Revolusi Industri Keempat", telah membawa transformasi dan perubahan mendasar yang skala, cakupan, serta kompleksitasnya belum pernah dialami umat manusia sebelumnya.
Tentu, pikiran dan gagasan serta rekomendasi yang dianjurkan, bukan hasil pemikiran Schwab sendiri. Ini hasil pergumulan berbagai pemikir hebat, negarawan, ekonom terkemuka, para industrialis, mantan CEO perusahaan multinasional dari berbagai negara yang bergabung dalam World Economic Forum di Davos, Swiss.
Tetapi pemikiran, concern dan rekomendasi dari Davos itu sebenarnya tidaklah baru. Dia adalah "kelanjutan" dari pergumulan pemikiran dan concern serupa 47 tahun lalu di Roma dan Bellagio, Italia. Substansi "pesan" yang disampaikan sama.
Pada Maret 1972 di Roma, berlangsung pertemuan para pemikir dunia dalam forum The Club Of Rome, membahas proyek riset global mereka yang dikerjakan oleh Massachussets Institute of Technology (MIT) di bawah Profesor Dennis L. Meadows dan timnya.
Riset itu kemudian dibukukan dengan judul The Limits To Growth ("Batas-batas Pertumbuhan"), sebuah buku yang sangat fenomenal saat itu.
Pertemuan berikutnya Februari 1973, Club of Rome kembali membahas "The Limits to Growth", dan menghasilkan sebuah dokumen berjudul "The Club of Rome - The New Threshold" ("Ambang Pintu yang Baru").
Kemudian dalam pertemuan berikutnya lagi Juli 1973 di Bellagio yang disebut Colloquium III Bellagio, dihasilkan sebuah dokumen penting: "Reconstituting The Human Community".
Dalam rangkaian pertemuan dua kelompok penting itu -- Kelompok Roma dan Kelompok Bellagio -- Dr. Soedjatmoko aktif sebagai pembicara, bahkan ikut menjadi perumus akhir dari dokumen-dokumen penting di atas.
***
Hasil rumusan dan rekomendasi dari pertemuan kedua kelompok pemikir dunia itulah yang kemudian diterjemahkan dan dimuat dalam Prisma edisi ekstra di atas.
Redaksi Prisma sungguh beruntung karena dalam edisi istimewa itu, Dr. Soedjatmoko sendiri bertindak sebagai Redaktur Tamu sekaligus menulis Kata Pengantar. Itu 47 tahun lalu!
Pemikiran-pemikiran baru dan rekomendasi yang diajukan Schwab dan kelompok pemikir di World Economic Forum saat ini rasanya adalah "lanjutan" dari tema besar yang sudah dibahas hampir setengah abad lalu.
*Dalam masa kepresidenan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Manuel Kasiepo diangkat menjadi Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. Karya tulisnya terbit dalam bentuk jurnal, buku dan tulisan populer.
Perspektif "Indonesia Out of Exile": Politik dan Puitik MigrasiOleh: Riwanto Tirtosudarmo* Judul lengkapnya "Indonesia Out of Exile: How Pramoedya's Buru Quartet Killed a Dictatorship", sebuah buku baru diterbitkan |
Pameran Koleksi Etnografi Jalan Pulang Ke Akar Kebudayaan: Catatan Atas Pameran Koleksi Etnografi Museum SiginjeiOleh: Jumardi Putra* Siang itu langit kota Jambi berawan cerah. Saya bergegas mengendarai motor dari Jalan Jenderal Ahmad Yani menuju Museum Siginjei di |
Sosok dan Pemikiran Ignas KledenOleh: Riwanto Tirtosudarmo* Dalam sebuah percakapan dengan Salman Rushdie, mungkin menjadi wawancara terakhir sebelum wafat karena penyakit leukemia yang |
Rabu, 20 September 2023 10:37
WIB Gelar Kampus Rakyat Terpilih Guna Cegah Radikalisme, BNPT RI-FKPT Gandeng Anak Muda JambiKajanglako.com, Jambi - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)RI bekerjasama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Jambi menggelar |
Catatan Perjalanan Dari Kota Tua Ke Pusara Sitti NurbayaOleh: Jumardi Putra* Berkunjung ke kota Padang tidak lengkap rasanya jika tidak menginjakkan kaki di Kota Tua atau kerap disebut Padang Lama oleh warga |
Jumat, 21 Mei 2021 11:54
WIB
Minggu, 25 April 2021 22:06
WIB
Selasa, 20 April 2021 16:20
WIB
Kamis, 08 April 2021 13:58
WIB
Minggu, 28 Maret 2021 03:34
WIB
Kamis, 19 Mei 2022 01:12
WIB
Pelepasan Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun, Wabup Dianugerahi Gelar Adat |
Senin, 16 Mei 2022 17:14
WIB
Hadiri Kongres Dunia ICLEI 2021-2022 di Malmo, Walikota Jambi Satu-satunya Perwakilan Indonesia |
Senin, 23 Mei 2022 21:06
WIB
Grand Opening Buy Coffee Diresmikan Gubernur Jambi Al Haris |
Senin, 28 Maret 2022 16:27
WIB
7 Hal Penting yang Wajib Dilakukan Ketika Bisnis Sepi |
Natal dan Refleksi Keagamaan Jumat, 28 Desember 2018 07:09 WIB Berbagi Kasih Antar Sesama Suku Anak Dalam |
Festival Budaya Bioskop Jumat, 16 November 2018 06:20 WIB Bentuk Museum Bioskop, Tempoa Art Digandeng Institut Kesenian Jakarta |
PT : Media Sinergi Samudra
Alamat Perusahaan : Jl. Barau barau RT 25 Kel. Pakuan Baru, Kec. Jambi Selatan – Jambi
Alamat Kantor Redaksi : Jl. Kayu Manis, Perum Bahari I, No.C-05 Simpang IV Sipin Telanaipura Kota Jambi (36122)
Kontak Kami : 0822 4295 1185
www.kajanglako.com
All rights reserved.