Tingkat Elektabilitas Parpol dan Wacana Poros Islam, Begini Temuan Puspoll Indonesia

Kajanglako.com, Jakarta - Pusat Polling (Puspoll) Indonesia kembali merilis hasil suvei nasional yang dilakukan baru-baru ini. Rilis ini menyajikan hasil survei nasional tentang preferensi politik masyarakat menjelang Pemilu 2024.

Rilis yang dikeluarkan memotret popularitas dan elektabitas tokoh yang digadang-gadang berpeluang maju pada Pemilihan Presiden 2024. Selain itu juga memotret elektabilitas partai politik dan ketua umum-ketua umum Parpol.

Rilis ini juga memotret wacana yang saat ini juga ramai diperbincangkan, yaitu koalisi poros partai islam. Bagaimana peluang dan tantangannya.

Direktur Eksekutif Puspoll Indonesia Muslimin Tanja mengatakan, dari Survei yang dilakukan, Puspoll Indonesia menemukan bahwa tingkat elektabilitas partai politik tertinggi adalah PDIP dengan perolehan dukungan 22,3%.

“Posisi kedua Gerindra dengan elektabilitas 13,4%, selanjutnya PKB (9,2%), Golkar (8,4%), PKS (7,4%), Demokrat (5,3%), Nasdem (4,3%), PPP (2,8%), PAN (1,8%), Perindo (0,6%), Hanura (0,4), PSI (0,3%), PBB (0,2), Garuda (0,2), Gelora (0,1), dan Berkarya (0,1). Sementara 23,4% responden tidak tahu/tidak menjawab,” ujar Muslimin Tanja. 

Terkait adanya wacana poros islam, pengetahuan atau akses publik (awareness) terhadap pemberitaan dan perbincangan terkait wacana koalisi poros islam masih rendah. Hanya 14,8% responden yang menjawab pernah mendengar dan 59,4% yang menjawab tidak atau belum mendengar wacana tersebut.

“Dari 14,8% responden yang menjawab ‘pernah mendengar’ wacana koalisi poros islam, sebanyak 46% yang menyatakan yakin akan  terbentuk poros parpol islam, dan 43% yang menyatakan tidak yakin, sisahnya menjawab tidak tahu,” sebut Muslimin.

Dari 14,8% responden yang menjawab “pernah mendengar” wacana koalisi poros islam, sekitar 41,8% responden yang menjawab bahwa ia yakin kalau poros islam terbentuk akan memperjuangkan kepentingan-kepentingan umat islam. Sementara yang menjawab tidak yakin sebanyak 32,1% dan yang menjawab tidak terlalu peduli dengan koalisi poros islam sekitar 14,7%.

Pilihan konstituen (pemilih) khususnya parpol islam terhadap figur calon presiden tidak mengerucut ke satu nama. Pilihan masih terbagi ke beberapa nama capres.

Puspoll Indonesia menyelenggarakan survei nasional preferensi politik masyarakat, melalui wawancara tatap  muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner terstruktur (structured interview). Pengumpulan data dilakukan pada 20 - 29 April  2021.

Jumlah sampel yang diikutkan dalam survei sebanyak 1.600 responden, tersebar di 34 Provinsi. Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.

Survei ini menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of  error  ± (2,45%)  pada tingkat kepercayaan 95%. (Kjcom)