Jumat, 21 Mei 2021 11:54
WIB
Reporter :
Kategori :
Akademia
Oleh: Riwanto Tirtosudarmo*
Tidak banyak sebetulnya ingatan saya tentang Bang Arbi Sabit. Tetapi mendengar berita beliau wafat saya tergerak untuk menuliskan ingatan saya tentang beliau yang sedikit itu. Rasanya, saya pernah sekali mewawancarai beliau di rumahnya di kompleks dosen UI di Ciputat untuk sebuah tulisan. Salah satu pertanyaan saya waktu itu, "kenapa tidak mengambil doktor?". Seingat saya Bang Arbi menjawab sambil tertawa, "wah susah cari pembimbingnya, mungkin harus orang setingkat Deliar Noer atau Alfian". Buat Arbi Sanit mungkin gelar doktor memang tidak perlu toh kiprah dan pikiran-pikirannya sudah memiliki kualitas tersendiri yang bahkan telah melebihi koleganya di kampus yang banyak berstatus doktor maupun profesor.
Mengenang Arbi Sanit bagi saya berarti mengenang seorang dosen jurusan politik UI yang pendapat dan pikiran-pikirannya kritis dengan perspektif ilmu politiknya yang bagi saya sangat akademik. Perpsektif ilmu politik yang sangat akademik, dalam tafsir saya, adalah perspektif yang tidak dileleti oleh kepentingan untuk membela partai politik tertentu atau kelompok identitas tertentu. Kritiknya lugas, "speak truth to power".
Dalam hal ini, posisi Arbi Sanit di mata saya melebihi posisi Deliar Noer yang selain sebagai ilmuwan politik yang tangguh terus berupaya membangun partai politik Islam. Arbi Sanit seperti halnya Nurcholis Madjid adalah tokoh-tokoh yang tumbuh dalam organisasi mahasiswa Islam. Namun ketika menjadi seorang yang harus berbicara sebagai ilmuwan politik saya menilai kualitas pikiran dan pendapatnya yang tidak bias. Bagi saya Arbi Sabit adalah ilmuwan politik yang mampu berbicara melampaui identitas sosial yang ada pada dirinya.
Terus terang saya semakin sulit menemukan ilmuwan yang memiliki kualias keilmuan seperti Arbi Sanit. Arbi Sanit tidak saja telah memperlihatkan kualitas akademiknya, namun barangkali yang lebih penting dari soal akademik ini adalah yang menyangkut integritas, kejujuran dan keberaniannya untuk melakukan kritik terhadap kekuasaan "without hate or favor". Perkembangan politik dalam sepuluh tahun terakhir ini memang menunjukkan tingkat polarisasi yang tinggi. Terlepas dari setuju atau tidak setuju dengan cara yang diambil untuk mengurangi polarisasi politik identitas ini, saya sendiri menganggap bahwa pilihan yang diambil oleh presiden Jokowi memperlihatkan upayanya untuk mengendalikan meningkatnya polarisasi ini. Presiden Jokowi telah mengambil langkah-langkah yang bagi sebagian pengamat terkesan kompromistis dan seperti menomorduakan demokrasi dan hak-hak asasi manusia.
Mungkin karena kondisi kesehatannya saya memang telah lama tidak lagi mendengarkan suara Bang Arbi Sanit di ruang publik. Bagi saya suara Bang Arbi Sanit adalah suara akal sehat yang sangat diperlukan untuk menjaga ruang publik yang semakin dipenuhi oleh para demagog dan akademisi yang melecehkan integritas atas nama profesionalisme. Meninggalnya Bang Arbi Sanit menambah deretan panjang kehilangan intelektual yang berani berbicara melampaui identitas sosial yang melekat pada dirinya. AE Priyono, Artidjo Alkotsar dan Arbi Sanit, untuk menyebut beberapa nama, adalah intelektual yang telah membuktikan bahwa menyuarakan kepentingan publik bisa dilakukan betapapun kuatnya identitas sebagai bagian dari kelompok sosial tertentu.
Menggadaikan integritas akademik untuk mendapatkan imbalan kedudukan dan materi telah menjadi norma yang semakin umum terjadi. Atas nama profesionalisme dalam berbagai bidang keahlian integritas akademik telah dengan mudah dilanggar. Ketika pragmatisme menjadi ideologi kerja pemerintah yang sedang berkuasa dan dunia akademik dikelola untuk mendukung pragmatime ini jangan heran jika universitas dan perguruan tinggi menjadi bagian dari ajang transaksi politik-ekonomi. Salah satu yang ditengarai menjadi pintu masuk politik transaksional yang saat ini melanda perguruan tinggi adalah 35 persen hak pilih yang ada di tangan menteri pendidikan dalam memilih rektor di universitas negeri. Hak veto ini bisa dengan mudah menganulir calon rektor yang memiliki reputasi baik dan mendongkrak perolehan suara rivalnya yang sesungguhnya bermasalah.
Mengenang Arbi Sanit yang baru saja wafat bagi saya adalah mengenang seorang intelektual yang mampu mempertahankan integritas akademik ketika ruang publik dipenuhi para demagog dan akademisi oportunis yang berlindung di balik profesionalisme untuk mendapatkan imbalan materi maupun kedudukan dari yang punya kuasa atau yang punya modal.
*Peneliti independen. Tulisan-tulisan Dr. Riwanto Tirtosudarmo dapat dibaca di rubrik Akademia portal kajanglako.com
Resensi Novel Lantak La: Dramaturgi Anonim-Anonim (Sebuah Timbangan)Oleh: Jumardi Putra* Lantak La! Boleh dibilang kata itu yang membuat saya ingin segera membaca novel hasil sayembara Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun |
Senin, 29 Mei 2023 16:31
WIB Kemensos RI Kucurkan Dana Sebesar Rp.23.894.912.692 untuk 21.754 Penerima ManfaatDHARMASRAYA - Peringatan Hari lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27 Tahun 2023 yang dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) |
Senin, 29 Mei 2023 15:24
WIB Hari Puncak HUT Lansia ke-27 Berlangsung Meriah dan Sukses, Risma Ajak Seluruh Masyarakat Kampanyekan Cinta LansiaDHARMASRAYA – Pelaksanaan peringatan Hari lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27 Tahun 2023 yang dilaksanakan di Kabupaten Dharmasraya Provinsi |
Senin, 29 Mei 2023 00:51
WIB Peringati HLUN 2023 Dharmasraya, Nenek Nuriyah Dapat Bantuan Usaha dari KemensosDHARMASRAYA - Gegap gempita menjelang perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) pada 29 Mei mendatang dipastikan tak hanya menjadi acara seremonial. |
Senin, 29 Mei 2023 00:37
WIB Prosesi Santiaji pada HUT ke-19 Tagana Indonesia di Dharmasraya Berlangsung MeriahDHARMASRAYA – Perhelatan acara Santi Aji dalam rangka peringatan Hari Tagana ke-19 di Kabupaten Dharmaaraya pada hari Minggu, (28/05/23) berlangsung |
Jumat, 21 Mei 2021 11:54
WIB
Minggu, 25 April 2021 22:06
WIB
Selasa, 20 April 2021 16:20
WIB
Kamis, 08 April 2021 13:58
WIB
Minggu, 28 Maret 2021 03:34
WIB
Rabu, 17 Mei 2023 22:13
WIB
Hadir di Halal bi Halal Pemkab Sarolangun, Gubernur Al Haris: Pemimpin Gudang Kesalahan dan Kekhilafan |
Senin, 15 Mei 2023 21:40
WIB
Wagub Abdullah Sani Hadiri HUT Sumsel ke-77 |
Jumat, 31 Desember 2021 12:58
WIB
Jalan Terang Bisnis Madu Hutan dan Batik Jambi Merambah Pasar Internasional |
Rabu, 23 September 2020 16:31
WIB
Strategi Menyusun Rencana Keuangan Hasil Pinjaman Online |
Natal dan Refleksi Keagamaan Jumat, 28 Desember 2018 07:09 WIB Berbagi Kasih Antar Sesama Suku Anak Dalam |
Festival Budaya Bioskop Jumat, 16 November 2018 06:20 WIB Bentuk Museum Bioskop, Tempoa Art Digandeng Institut Kesenian Jakarta |
PT : Media Sinergi Samudra
Alamat Kantor : Jl. Barau barau RT 25 Kel. Pakuan Baru, Kec. Jambi Selatan – Jambi
Kontak Kami : 0822 4295 1185
www.kajanglako.com
All rights reserved.